sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
Seorang lelaki luka
berjalan terseok,di bawah terik matahari
lengan lunglainya ,lekat menenteng sekeping mimpi yang usang.
...
Seorang lelakiluka
pasrah menyerahkan hari-harinya pada putaran waktu
malam yang kelam ,kemudian datang mengundangnya
untuk menemani sebuah perjamuan ; sepi !
 

Seorang lelaki luka
Bertekad untuk menutup rapat seluruh pintu
membiarkan segenap rasa cintanya berlalu ,
menyongsong warna langit yang berubah kian menjadi kelabu
 

Seorang lelaki luka
berdiri terhuyung, menatap lekat garis takdir.
sorot matanya menyala .tebarkan aroma dendam yang tak teraba !

Seorang lelaki luka
telah sampai pada batas lelah
mendongak ,menatap sinis,bibir langit
yang tetap pongah dengan kebisuannya.
 

Seorang lelaki luka
Menebaskan pedangnya , menembus ulu hatinya sendiri.
Ceceran darahnya dibiarkan mengalir ,
merembes ,merasuki pori-pori hati,yang tlah terlanjur mati !.

 
oleh Bani Brahmantyo pada 03 Juli 2011 jam 22:11
Pintu Barat Unjani 94
Minggu,malam,3 Juli 2011




Leave a Reply.


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,