Tulis saja keresahanmu disini sahabat
mungkin langit mendengar
mungkin ada sekeping hati yang mau berbagi
ditengah kebisingan dan hiruk pikuk kepalsuan
Tulis saja gundahmu disini sahabat
dan mari kita berbagi sekeping kata
dan sekeping makna
Iwan Ardhie Priyana
mungkin langit mendengar
mungkin ada sekeping hati yang mau berbagi
ditengah kebisingan dan hiruk pikuk kepalsuan
Tulis saja gundahmu disini sahabat
dan mari kita berbagi sekeping kata
dan sekeping makna
Iwan Ardhie Priyana
|
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~o0O0o~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Esai~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~o0O0o~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku lirik
Dalam sebuah karya, baik itu puisi maupun cerpen, di sana ada kehadiran si "aku". "Aku" dalam karya tersebut disebut "aku lirik" artinya tokoh yang dihadirkan atau dijelmakan oleh pengarangnya. Dan si "aku" lirik tadi dalam karya bukanlah aku dalam pengertian si penulis dan pengarang. Ini untuk menegaskan bahwa "aku" dalam karya Anda adalah "aku lirik" dan bukan "aku' sebagai diri pengarang. Iwan Ardhie Priyana ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ “diafan” dan puisi “prismatis”
Apa itu puisi “diafan” dan puisi “prismatis”? Untuk melihat perbedaan puisi yang di sebut dengan puisi “diafan” dan primatis mari kita abaca puisi di bawah ini : Aku bunga dari ilalang Tumbuh dengan beragam cuaca Panas,hujan,dingin, kabutadalah sahabat kubahkan tak jarang petirpun ikut menyapa Aku bunga dari ilalang usah kau tempatkan pada jambangan emas itu kan membuat tersiksa adaptasi takan terlampaui Banyak pengabaian terhadap kumelirikpun hanya sekedarnya Karena aku tumbuh diantara belukar Menghiasi indahnya kegersangan. Hanya hati yang memiliki estetika Yang bisa merasai cinta bunga ilalang Jika kita membaca puisi Dewi Budi di atas, satu atau dua kali, kita akan mudah membaca dan memahami maknana, yakni tentang perasaan bunga dan harapan bunga ilalang. Boleh jadi puisi hanya memiliki satu tafsiran . Dengan kata lain, kita akan mudah menangkap makna puisi itu, seperti kita melihat sebuah kolam yang bening airnya sehingga apa yang ada di dalam kolam itu terlihat semuanya. Puisi tersebut (seperti puisi Dewi Budi) di atas , dapat dikelompokkan sebagai puisi diafan. Berikutnya perhatikan puisi Nani S Karyono berikut ini : PESAN aku pesan dua ucapmu, pada sepenggal mimpiku. Meluruhkan kehkhusyuanku pada sebatang lilin, pada sebutir bintang, pada sisa senja di akhir april mengapa harus dua sudut? aku bertanya pada ufuk timur dan tepi barat. Menandaskan keyakinanku tentang kesempurnaan, tentang keabadian aku pesan dua mimpi aku pesan timur dan barat aku pesan fajar dan senja aku terjaga dalam batas Puisi ini menimbulkan banyak penafsiran, untuk memahami makna puisi ini pembaca benar-benar dituntut untuk menfasirkan lambang lambang yang ada dalam puisi di atas. Setiap orang tentu punya penafsiran berbeda atas puisi ini. Puisi ini seakan-akan “gelap”, dan pembaca memang tidka mudah untuk memahami isi puisi ini. Ini contoh puisi yang disebut puisi primatis .Selamat berkarya. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Haiku
Haiku adalah bentuk puisi paling singkat di dunia, terdiri atas tiga baris dengan rima suku kata 5-7-5. Puisi-puisi haiku biasanya mengungkap pergantian musim dan perasaan yang terkait dengannya. Setiap haiku memuat setidaknya satu kata yang merujuk pada musim atau alam. Keunikan haiku terletak pada bentuknya yang ringkas dan sederhana namun mampu masuk ke dalam inti sebuah pengalaman. Sebuah haiku dari penyair termasyhur Matsuo Basho (1644-1694) berikut ini bisa memberikan gambaran tentang kesederhanaan itu: furuike ya kawazu tobikomu mizu no oto terjemahan bebasnya, ke kolam tua katak melompat suara air Haiku pada awalnya berkembang dari bentuk puisi wakka atau tanka di Jepang sekitar abad kesembilan dan kedua belas. Tanka mempunyai pola rima 5-7-5-7-7 dengan tema menyangkut kehidupan istana dan keagamaan. Lomba penulisan tanka perlahan-lahan berubah menjadi permainan menulis puisi berima 5-7-5, disambung dengan dua baris 7-7 oleh penyair lain. Permainan ini berkembang dengan penekanan hanya pada puisi pembuka (hokku) yang berima 5-7-5. Puisi pembuka ini kemudian diterima sebagai bentuk puisi tersendiri, dikoleksi dalam berbagai antologi dan menjadi sangat populer. Pada akhir abad kesembilan belas dan awal abad kedua puluh, Masaoka Shiki, seorang penyair dari Wakamatsu di prefektur Ehime, memperbarui gaya puisi ini dan menamainya "haiku". Sejak 1990-an haiku menjadi semakin terinternasionalisasi. Kini lebih dari sejuta orang di lima puluh negara menyusun haiku dalam bahasa mereka sendiri. Kecenderungan ini antara lain terlihat dari banyaknya peserta dari luar negeri dalam kontes haiku yang disponsori oleh asosiasi haiku Jepang. Dalam sebuah kontes bisa terdapat antara 100 hingga 3000 haiku dari sekitar lima puluh negara seperti Inggris, Amerika, Prancis, Jerman, dan negara-negara Eropa Timur seperti Bulgaria, Romania, Yugoslavia, dan Kroasia. Delapan puluh persen haiku "asing" ini ditulis dalam bahasa Inggris, disusul oleh bahasa Jerman dan Prancis. Pengirimnya kebanyakan adalah penyair dan pecinta haiku. Sebuah istilah bahkan ditemukan untuk menyebut seorang penyair haiku dalam bahasa Inggris: "haikist". ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Imajinasi
Menulis itu mengasyikan, saat itu kita sedang tamasya imajinasi. Kita bisa menjadi apa saja dan pergi ke mana saja. Selamat berimajinasi. Iwan Ardhie Priyana ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Jarak !
Dalam menulis puisi, sebenarnya harus "ada jarak" antara si penyair dengan objek puisinya. Ada penulis yang hanyut sendiri dengan puisi yang di tulisnya. Juga penulis yang "boros" dengan kata-kata. |
~~~~~~~~~~~~o0O0o~~~~~~~~~~~~
Puisi~~~~~~~~~~~~o0O0o~~~~~~~~~~~~
aku hanyalah debu membisu , yang terbang di bawa angin, bagai kapas terhempas lepas, dan bagai buih mendidih atas segala kerinduan yang kian menindih, geliat dan gerak hatiku hanya menuju tempat yang bayangannya tak mampu menyapa
bening banyu biru ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ UJUNG SENJA
Wahai Malam.... Kutitipkan kekasihku pada Engkau Wakililah hadirku dengan bintang-bintang dan terangnya rembulan Katakan padanya Di ujung senja aku menanti Untuk kembali menghiasi lengkung pelangi Dengan bunga-bunga rindu kita yang tak pernah berujung DB 26102011 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ seperti halaman, kecil, teduh, dan terang, kita memberi sepasang paraf pada awal kalimat sebuah paragraf.
Aku berkata, "Seperti sepasang tanaman, kau melati yang bertangkai lebat, aku rumput air berdaun tinggi." Kau berkata, "seperti sepatah kata seru yang cemas, yang kupersiapkan di pucuk lidah, di balik pagar, ketika kau pulang dan hari berhujan." Matahari tak muncul di hari yang buta Hujan tergantung, jatuh, aku tertimpa Ary Moslem ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ HALIMUN.
Kemarau beranjak perlahan... Seakan debu yang membubuhi sekujur tubuh tanpa makna Rinai gerimis mengusik... Bulirnya menari dan menyapa terasa begitu dingin Halimun pekat beranjak seolah memutus cahaya memayungi jiwa Dalam gamang.. Kucari lantunan kidung-kidung doa tuk menyibak kesunyian dan membakar kegundahan Berharap... Tali-tali gaibnya menghantarkanku pada hangatnya senyumanMU Diah L Wardani ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ |
BelajarMenulisKreatif adalah publikasi online Non-Profit http://www.facebook.com/groups/belajarmenulis/