sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
Rumah Rindu Ini

Hari ini, tidak ada lagi senyum yang mampir. Airmata tak kuasa memadamkannya. Rumah rindu ini sudah terbakar! Panasnya merambat ke mana-mana. Termasuk ke jiwa jelaga yang ada di hatimu. Karena sepi membara sendiri dan kata terpanggang sangsi yang ada di antara waktu dan jarak.

Terakhir kali cermin jiwa meletup dibakar sangsi. Mata binar menatap hangusnya kalimat dan kemudian diterbangkan angin dendam ke langit sana. Dari sini terdengar seribu detak!

Kaki ini datang lagi ke sini, sambil membawa beban tubuh ini. Tangan mengais puing-puing sepi dalam rumah rindu. Barangkali masih ada kenangan yang tertinggal di antara arang dan hangus sisa api dendam. Tangan ini mengais wajahmu yang tercampak di antara puing-puing ini.

Hati pun begemerutuk menahan panasnya bara dendam ini. Sampai kapan pun!

Sutan Iwan Soekri Munaf




Leave a Reply.


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,