sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
‎...
Saat aku terlupa, semoga saja kau mengingatku, meski tanpa lirih hati sebagai laguku

 
‎...
Kukecup sejuknya butiran butiran embun pagi, sebelum berlarian di hisap cahaya, menguap di di kecup masa. Bagai mencumbui wajah kekasihku, sebelum berlalu dikulum waktu

 
Terlalu sering jiwa menari mencari cinta penuh gelisah, sedang yang menyemat hanyalh gairah sejengkah
 
‎...
Bila yang kau punya hasrat
Maka kau akan melihat kulit yang membungkusnya

Andai yang kau miliki gairah
Maka kau akan menatap apa yang melekat di genggamannya

Dan bila yang kau miliki cinta, maka kau akan menjadi jiwa penyantun penuh kasih sayang

 
Biarlah kuikut takdir kemana air mengalir, semoga tetesannya tidak menjelma menjadi air bah nuh. Dan kuikut angin berdesir, semoga semilir tak menjadi cambuk badai yang mengukir
 
‎...
Bukankah kita telah melukis janji
Meski pada selembar daun kering
Walau roda takdir bergulir
Terkoyak terinjak oleh masa menjejak
Berpuing menjadi serpih retak
Masa menghisap sulaman kata
Menguap menjadi catatan catatan kehidupan
Yang terpahat kuat di lembar jiwa

 
‎...
Cintaku mencoba mengerti, membaca setiap sudut yang ditumbuhi kata kata, meski pengetahuanku tak cukup untuk memahami

 
‎***
Maafkan aku kekasih
Bila karena renta cintaku, aku tak mampu menjadi penyantun bagi kebahagiaan jiwamu. Hanya air mata yang bisa kutitipkan berlinang di raut wajahmu, seperti tetesan hujan di kelopak melati

 
‎...
Semoga kau dengar detak jantungku, yang tak henti mengalunkan senandung rindu kala sunyi waktu. Mendendangkan tembang tembang cinta saat terpenjara sepinya jiwa, sebagai pelipur lara

 
‎...
Selalu kuketuk pintumu
Dan selalu saja kau pergi berlalu
Tiada kata kata pesan
Tanpa kalimat berkesan
Dan aku kau biarkan
Terabaikan
Teracuhkan
Saat kesepian malam menelan


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,