sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
Ketika sepotong puisi sudah tertanam di parangtritis. 
Maka kini ia ingin sekali mendengar alunan suara tempo dulu yang lama sudah tak menjenguk sepinya. 
Tapi ombak pantai tak jua menyisakan sepetak tanah untuk 
berpijak, 
hingga gelisah malam dan risau siang merajah, 
merantai kepolosanya bersama luka sang waktu.

(kumaknai alunan suara tempo dulu dalam puisi)

Replizonri Sikumbang
 
Biarkan saja urat kata menjalar ke ke perut bumi. 
Agar batang yang kokoh bisa dijadikan tempat bersandar ketika letih meminang diri. 
Pun dahan yg rindang akan akan menudungi manisnya buah yang saban waktu bisa dinikmati para pengelana yg merindukan teduh sang waktu


Replizonri Sikumbang
 
Sepotong sketsa yang kugores pada lembaran angin akan kah menjadi lukisan. 
Sementara tembok keangkuhan itu berdiri makin kokoh. Seribu diam adalah puisi tanpa kata. 
Tajamnya melebehi lading senja yang mengarah, berkelebat menebas pohon  sajak yang sempat kita tanam tempo dulu. Akhirnya kumaknai sunyi dalam bahasa puisi. 
Bahasa yang tak sempat kau pahami walau dalam perut laut ada mutiara tersembunyi.

(kumaknai tajam lading senja dalam puisi)

 
Replizonri Sikumbang


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,