sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 

" Kebersamaan kita walaupun hanya selama dalam perjalanan ke tempat kerja setiap pagi dan petang harus dipertanggungjawabkan. " itu kalimat pembukaan yang ia katakan selepas berjamaah Ashar dalam perjalanan pulang kali ini. Aku tidak memiliki keberanian menolak tawarannya mampir di masjid mana pun bila adzan sudah berkumandang.Aku sepakat dengan kalimat itu . Bukan tanpa beban bersama-sama dengan orang yang sama setiap pagi dan sore juga di tempat kerja karena perjalanan kami satu arah dan satu tujuan. 
.
" Aku ingin menikahimu. " 
Aku masih tidak mampu menjawab. Kebersamaan dalam hitungan hari ;karena memang belum genap satu bulan;mampukah menjelaskan perasaan apa yang sebenarnya melanda hati kami. Cinta, suka, atau sekadar keterpaksaan. Bukankah aku lebih tua darinya? Kenalkah ia akan akan karakterku dan pahamkah aku dengan karakternya? Pikiran-pikiran itu membelengguku. 
" Tidak ada jaminan lama atau tidaknya kita bersama untuk membuktikan bahwa kita saling cinta atau terpaksa. Pernikahan yang akan membuktikannya. Terlalu naif bila manusia seperti aku mempersoalkan perbedaan usia padahal kita sama-sama tahu perbedaan usia Rasulullah dengan Siti Aisyah saat menikah. Lalu perbedaan karakter? Apakah kita akan menjadi manusia yang tidak mengenal toleransi? ", ia melanjutkan ucapannya seolah-olah tahu jalan pikiranku.

Malam belum terlalu larut. Aku masih sibuk menata kegembiraan hati menikmati tugasku sebagai ibu dan istri. Perkataan lelaki itu yang kini menjadi suamiku memang benar. Pernikahanlah yang menguji apakah rasa yang ada di dalam jiwa benar-benar cinta atau sekadar ilusi sesaat. Biarlah Allah menuntaskan skenario-Nya dengan segala ke-Mahaajaiban-Nya

Sri Runia Komalayani




Leave a Reply.

    Author

    Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview.

    Archives

    November 2011

    Categories

    All


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,