Termakan hatinya oleh obrolan sekelompok ibu-ibu yang asyik membicarakan pahala mendonorkan organ tubuh. Dalam usianya yang sudah renta, tentu saja ia mengharapkan timbunan pahala sebagai bekal pulang.
Esoknya , ia bergegas menemui seorang dokter.
" Ibu, tekanan darah dan gula darah ibu sangat tinggi. Ginjal ibu sudah bermasalah. Hati ibu pun sudah tidak stabil. Tidak ada satu organ pun yang layak untuk didonorkan " dokter menginformasikan hasil pemeriksaannya.
Wajahnya yang penuh kerutan memperlihatkan ekspresi sangat sedih.
" Ada satu hal yang utuh dan sangat bagus yang bisa ibu donorkan." dokter itu tersenyum, " ibu masih memiliki naluri keibuan yang sangat sempurna. "
Setengah bingung wanita tua itu berlalu. Mengapa ia begitu lupa ?
Sri Runia Komalayani