sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
Jangan kau undang lagi
kemelut resahku
menimbunkan puing-puing luka
menyemarakkan api amarah
lalu melakar sejarah
tersebar serata daerah

kalau pun sengaja kau 
mahu menduga batas sabarku
telah lelah aku mengendongnya
pun masih aku mampu
senyum pahit 
meladeni mahumu

sedang waktu berinsut pergi
telah kujulang obor citaku
waktu itu kau pula mampu tersenyum pahit
melihat oborku citaku dijulang
silih berganti




Rohaizah Ahmad



Leave a Reply.


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,