pada 08 April 2010 jam 21:46
mulai mengaduknya perlahan
kopi hitam, katamu
tiap butirannya kemudian
berpelukan
melenggak-lengok
mewujud buih serupa canda
mengental
ibarat alunan seruling dalam kidung rindu
tambahkan gulanya, katamu
biar menaburi
fajar yang berselimut embun
terik yang jumpai suntuk
larut yang menina-bobokan sepanjang lelap
masih terasa panas, katamu
kutiup-tiup
perlahan berhembus uapnya
melepas- lepas hingga
aromamu
benar-benar mengudara, kini
tertelan di langit abu-abu
maret 2010
mulai mengaduknya perlahan
kopi hitam, katamu
tiap butirannya kemudian
berpelukan
melenggak-lengok
mewujud buih serupa canda
mengental
ibarat alunan seruling dalam kidung rindu
tambahkan gulanya, katamu
biar menaburi
fajar yang berselimut embun
terik yang jumpai suntuk
larut yang menina-bobokan sepanjang lelap
masih terasa panas, katamu
kutiup-tiup
perlahan berhembus uapnya
melepas- lepas hingga
aromamu
benar-benar mengudara, kini
tertelan di langit abu-abu
maret 2010