sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
Subuh;

Angin kumbang semilir beku
Jiwa telontar
Terlantar
Nelangsa mengembara
Di negeri melantur, dengan segudang fakta yang terpelintir.
Kebenaran yang terasing
Apalah arti sebuah martabat bagi negeriku?

Subuh;

Ku harap engkau terbangun
Menutup mimpi indah semalaman
Lalu merangkainya dalam rumpun cerita pagi
Menggelindingkan matahari
menumbuhkan sebutir kebajikan
diluas lapang harapan
“Apakah kita masih tetap bersemangat?”
Tanyamu dalam lelah membathin

Subuh;

Bagaimana,
maukah engkau terbangun?
Menyimak cerita pagi tentang rumah-rumah roboh terhantam gas dalam tabung.
Rintih bocah dua tahunan,
Kulitnya mengelupas terjilat api.
Lalu kecemasan para ibu-ibu yang lari dari dapurnya.
Bukankah itu gagasanmu?
Lalu mengapa kau bercuci tangan, setelah.
Melemparkan daging pada sekumpulan anjing
Mengelaklah engkau dari tanyaku
Sebab jawabmu sudah aku dengar;

Subuh:

Pada senyap pikir kutemukan wajahmu
Saat malam, hujan turun
Ketika rintih sunyi menikam kelam:
Aku masih mengenangmu.....




oleh Mas Garang pada 04 November 2010 
Nani Zafa Graha Lulur
11/13/2011 11:22:24 pm

aku tak mau terbangun mendekap buah melon hijau.
ogah! meskipun menggoda.

aku mau terbangun saat kau pun
masih terlelap

ahahay....

Reply
Mas Garang
11/15/2011 11:58:28 pm

Pada senyap pikir kutemukan wajahmu
Saat malam
Saat hujan turun dipengujung musim
Ketika kuntum bunga membuka kelopaknya
"Aku masih mengenangmu....."

Reply



Leave a Reply.


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,