sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
Saat senja menjelang dibalik bias mega
Kuterpaku menatap segurat wajah tersenyum diatas warna jingga keemasan
Ia tersipu menyapaku
Menarikku dalam bayang semu dan menarikan lagam rindu
Dalam hati yang tertatih wajah itu memudar sendiri
Seiring tenggelamnya bola pijar merah yang kian tua itu ke peraduannya
Lalu wajah itu
wajah yang pernah mengisi cerita
Dimanakah..??
Hingga saat senjaku berlalu dibalut kelam,aku masih mematung sendiri
menikmati gelap


http://laralucaontheblog.blogspot.com/2011/09/menikmati-gelap.html
 
Saat bayang-bayang kenistaan melebarkan sayap hitamnya
Keserakahan mulai meniupkan pengaruh ganjil
Merentangkan kuku pencengkraman
Siap menerkam belas kasih
Mengobrak abrik kehormatan
Tak mau tahu itu kawan
Tak peduli  orang terdekat
Kau embat
Kau sikat
Bahkan ketulusanpun kau lumat
Habis perkara berlenggang tanpa beban
Acuh pada mata yang berkaca-kaca
Masa bodoh pada hati yang merintih pedih
Tiranmu tersumbat nafsu duniawi
Nuranimu tersesat di jalan laknat

Wahai pemilik wajah bertopeng Dewa
Darahmu bukan lagi merah
Tapi hitam keparat
Kau hanya pantas dibaringkan di atas bumi yang kotor
Debu-debu nista akan bercampur dengan darahmu
Sampai anjing-anjing yang kelaparan mencabik-cabik  dagingmu
Dan angin akan menghamburkan tulang-tulangmu

O, manusia berkepala ular berbisa
Pergilah....!
Bau busuk yang muncul dari hatimu yang berlumuran dosa
Mengendus oleh tipu muslihatmu
Menyingkirlah....!
Kau akan dikucilkan dan dilarang untuk memasuki altar orang-orang bijak
Kau hanya pantas dihujat dan dirajam serapah
Dan cepatlah bersimpuh sebagai pendosa

Sebelum kau disengat dengan kejam oleh lidah api neraka....!!!


http://laralucaontheblog.blogspot.com/2011/06/sajak-buat-si-keparat.html
 
Maaf ..... aku mengeluh ...!
aku hanya penikmat serpihan dr rangkaian kata2 yg terbuang tak layak di sejajarkan dgn Penyair
Aku Si "STIMULUS" 
Bukan "SITI MULUS"
Yang akan membuat jari2 birahi aksara kalian bergrilia menyentuh gelinjang kanvas2 perawan suci.....
Dan kalian akan puas berimajinasi dalam hitungan liar....!

 
Namun mengapa Kau sampai hati melepas ikatan tali suci itu Bang?
Kebersamaan telah lenyap dan kita telah terselubungi
Dan aku tidak melihat apa-lagi kecuali sayap-sayap cinta yang terbang
Tirai rumahku telah aku gulung untuk menutupi sorot mata ibamu
Lampu kamar telah aku padamkan untuk mengelabui ekspresi tipismu
Lanjutkan petualangnmu Bang....!


Lara Luca

sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,