sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
***
Kekasih
biarlah air mataku yang menggantikan segala tangis gerimis yang tak mampu kau tepis. Dan kupersembahkan bahagiaku untukmu

Kanjeng Senopati

 
***
Waktu telah menyorong matahari menuju ke peraduan. Membuka tirai malam di sambut merekah senyum bulan yang di jaga berjuta laskar bintang. Yang tersipu malu, memberi isyarah cemburu

Kanjeng Senopati

 
‎***
Bila malam kau lihat kulitnya, maka akan kau acuhkan warna hitam pekatnya. Namun bila kau mampu menguliti isinya, dalam rahim kegelapan itulah kau temukan sejatinya pesona

Kanjeng Senopati 
 
‎***
Dan biarkan kudengar desah syahdu gelora hasratmu, kurasakan merekah merah gairahmu saat kurayu jiwamu, dalam senyawa kita merayakan rindu





Kanjeng Senopati

 
‎***
Bila ada dianggap tidak ada, di jamu bisu yang mencumbu, diabaikan terlukai dilupakan waktu. Hanya air mata ruang sembunyi bagi kata

Kanjeng Senopati
 
‎***
Andai diam adalah jalan kemuliaan bagimu. Maka akan kubentangk ang permadani merah sebagai lambang kesyahidan . Bilamana membisu adalah setapak hati menuju tahtamu, maka akan kutebas semak belukar yang menghalang di tiap lukisan jejakmu.

Kanjeng Senopati

 
‎***
Hanya cinta yang menjaga jiwa, melepaskan dari hasrat lara dan gairah nestapa. Dan demi cinta, huruf huruk luka tertunda di kata

Kanjeng Senopati

sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,