sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
Setitik embun membasahi malam, kala waktu terus bertanya pada sang pencipta
terpandang hati yang lembut kurasa disana, tapi belum merasa kau ada
sekedar saja, penat ini terasa menghilang begitu saja
mengarungi cakrawala hitam disanubari yang lemah

Aku tak berdaya….
Bila aku harus menatap pelangi, padahal itu hiasan
Yang seharusnya aku senang dan bahagia bersama pelangi itu
Tapi entah kenapa aku malu pada diri sendiri bersama pelangi itu

Apakah ini sebuah tanda… atau sekedar ilusi….?
Tanda karena aku terlalu berharap pada pelangi itu
Atau ilusi karena aku ini orang yang suka berimajinasi tinggi
Sehingga aku berpikiran yang terlalu jauh bersama pelangi itu

Oh tidak.

Sadarkan aku, wahai Allah Rabbku, pemilik jagad raya ini
Jangan sampai hambamu ini salah arah, jalan, dan tujuan
Aku hanya hamba biasa, yang tentunya masih banyak kekurangan
Jagalah aku, dan rawatlah aku, sehingga aku tumbuh menjadi pribadi yang engkau kasihi

Kalaulah ada, sekiranya pelangi atau kupu-kupu istana yang baik buatku
Sekiranya engkau tau, mana yang lebih baik untuk memadu kasih denganmu
Semoga engkau selalu meridhai jalan-jalan orang shaleh…. 

Syukran, ya rabb….?



IMD, 18/10/2011



Iman Yatiman Djaelani




Leave a Reply.


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,