sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
“Bunda... aku lapar...”
Keluhnya malam itu
“Sebentar nak, bunda masak dulu”
Bujuk bunda meniup bara kayu
“Masak apa bunda? Lama sekali”
“Bubur nak , beras sisa sore kemarin ”
Bunda mengaduk bubur tiada henti
“Bunda... perutku perih..”
“Tahanlah nak, tak lama lagi matang”
Buburpun siap tersaji
Bunda menuangkan ke atas mangkuk 
“Ini nak, ayo dimakan..”
Nanda tidak menjawab, matanya terpejam rapat
Tertidur dengan tangan di perut mendekap
“Maafkan Bunda nak....”
Air mata Bunda mengalir membasahi pipi



Idah Nuryati
 
Saat ku menatapmu
Kerut di wajahmu semakin nampak
kulit tanganmu makin gelap
tapak tanganmu pun menjadi kasar
dan tatap matamu kian meredup
ahhhh... hari-harimu tersita untuk kami
menafkahi dan melindungi kami
hingga kau tak pedulkan diri...
maafkan aku ...



Idah Nuryati

sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,