sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
oleIdah Nuryati


Saat seorang istri terpaksa harus meninggalkan rumah dan keluarganya untuk membantu suami, memenuhi kebutuhan sehari-hari, banyak resiko yang harus dihadapinya. Kalau mau berterus terang saya sendiri lebih nyaman tinggal di rumah, mengurus rumah, menyediakan makanan keluarga, melayanai suami titik. Namun meningkatnya kebutuhan hidup, baik keperluan sehari-hari yang harganya melangit, biaya sekolah yang cukup tinggi (sekolah-sekolah tertentu), belum lagi keperluan-keperluan ekstra yang tidak terduga, menuntut istri untuk pergi keluar rumah menambah penghasilan suami. Maka kesadaran dan pengertian kedua belah pihak sangat diperlukan, apalagi jika secara nominal penghasilan istri melebihi penghasilan suaminya. Tidak jarang terjadi perselisihan faham bahkan sampai terjadi perceraian antara pasangan suami istri karena diakibatkan oleh faktor kesenjangan ini.
Suami dengan penghasilan rendah dibanding istrinya biasanya secara psikis lebih peka emosinya, ada rasa rendah diri yang tak terungkapkan, apalagi jika sang istri sering menyebut-nyebut keberhasilannya seakan melecehkan keberhasilan suaminya. Disinilah akhlakul karimah seorang istri harus terjaga, bersyukur atas ni’mat yang diberikan Alloh lebih utama, karena Rosululloh mengatakan : “Banyaknya penghuni neraka dari kalangan kaum wanita karena mereka tidak mensyukuri karunia keluarganya (suaminya)” merasa apa yang diraihnya adalah jerih payahnya , tidak menyadari bahwa apa yang dia dapat adalah karunia Alloh kepadanya.
Sebaiknya seorang istri lebih bersyukur dengan karuniaNya, karena Islam tidak memerintahkan istri memberi nafkah kepada keluarganya Q.S An Nisa 4: 49 : “Laki-laki itu adalah qowwamun (pemimpin/pelindung/pelurus/penegak) kaum istri karena Alloh telah memberi fadlilah/karunia kepada mereka atas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki2) menafkahkan dari sebagian harta mereka, dan wanita-wanita sholehah adalah yang taat kepada Alloh lagi memelihara diri selagi suaminya tidak ada...” 
Tempat yang aman dan nyaman bagi perempuan adalah dirumahnya. Tetapi syariat membolehkan kaum perempuan keluar rmah untuk memenuhi kebutuhannya.
Rosululloh bersabda “Sungguh Alloh telah mengizinkan kepada kamu sekalian kaum perempuan keluar rumah untuk mencukupi apa-apa yang menjadi kepentingannya “ HR Bukhori Muslim)
Andil istri dalam menambah penghasilan keluarga dan digunakan untuk kepentingan keluarganya memiliki nilai ibadah yang sangat besar di hadapan Alloh sebagai infak sedekah yang berlipat pahalanya.
Semoga kita diberi kemampuan untuk menjaga keikhlasan ibadah kita hanya semata mengharap keridloan Alloh, Selamat beraktifitas berlomba dalam kebaikan. Fastabiqul khoiroo




Leave a Reply.

    Author

    Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview.

    Archives

    November 2011

    Categories

    All


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,