Ketika malam menyelimuti
Ketika hati gundah gulana
Mungkin bulanpun tak pernah tahu apa yang kini kurasa atau apa yang kini aku pikirkan
Andai engkau tahu rasaku malam ini...
Sejuta rindu lama kupendam
Namun aku tak tahu hatimu padaku
Ingin kukhabarkan rasaku pada bintang malam...
Bahwa aku cemburu pada rembulan yang selalu menatapmu
Medio, 4 Oktober 2011
Oleh : Diah L Wardani
Maafkan aku..
Ternyata aku salah mengeja dalam menyusun sebuah makna
Hingga kupunguti serpihan kata
Disini..
Kumulai agar aku tahu karena aku pernah bermimpi
Dan kugoreskan dalam kanvas angan setinggi bintang
Agar aku dapatkan gemintangnya
Ternyata aku salah..
Namun aku bukan durjana penebar mimpi dan pesona
Karena aku bukan kesia-siaan
Aku hanya berharap dapat mengulang menyulam asa
Dan menyatukan dalam sebuah mimpi
Suamiku...
Lihatlah sudah berapa panjang jalan yang kita tempuh
Sudah berapa banyak duri yang kita rasakan
Bentangan samudera kehidupan tak pernah surutkan langkah kita, walau terkadang badai menerjang
Suamiku...
Jalinan kita bermula dari rasa atas nama sayang
Pertautan kita berasal dari angan
Cahaya bulan dan bintangpun ikut merasakan
Betapa aku sangat menyayangimu
Kasihmu cukup bagiku untuk kita bersama menghadapi terpaan ombak dan badai dalam kehidupan
Suamiku...
Aku bukanlah kesempurnaan
Maafkan aku bila tak mampu pahami
Maafkan aku bila tak mampu menerima kerasnya hatimu
Dan maafkan aku bila tak bisa menjadi seperti harapanmu
Yang kudapat hanyalah mencoba memahamimu sepenuh hati
Menyayangimu tanpa harap
Dan aku ingin menjadi lautan penyejuk hatimu
Harapku...
Kita selalu bersama hingga akhir hayat...
Itu pintaku padaNYA
Semoga hari-hari kita lalui dalam keberkahan
Ku dapati hari tiada bermentari
Senja telah jauh meninggalkan pagi
Seharusnya aku telah menjadi malam
Yang mampu berikan suasana tentram
Biarlah malam kujadikan pagi
Lalu kuberi senyum terindah kala kubuka mata
Beri kuasa kasih tak terbeli
Tentram hati kunikmati hari...
Terlalu banyak salah dan dosa tersingkap
Karena aku terlalu takut untuk terlelap
Bilakah umurku hanya sekejap
Layakkah khilaf didasar niat
Buaian belenggu nafsu tak mampu kulepas
Cukupkan ibadahku ya Rabb...
Tuk gapai surga dengan segala ridho dan rakhmatMU
Pintaku hanya bahagia yang ingin kudekap
Padamu ya Rabb yang tak pernah silap
Betapa besar kasih dan sayangMU
Kala dalam sesatku kau ketuk pintu hatiku