Suamiku...
Lihatlah sudah berapa panjang jalan yang kita tempuh Sudah berapa banyak duri yang kita rasakan Bentangan samudera kehidupan tak pernah surutkan langkah kita, walau terkadang badai menerjang Suamiku... Jalinan kita bermula dari rasa atas nama sayang Pertautan kita berasal dari angan Cahaya bulan dan bintangpun ikut merasakan Betapa aku sangat menyayangimu Kasihmu cukup bagiku untuk kita bersama menghadapi terpaan ombak dan badai dalam kehidupan Suamiku... Aku bukanlah kesempurnaan Maafkan aku bila tak mampu pahami Maafkan aku bila tak mampu menerima kerasnya hatimu Dan maafkan aku bila tak bisa menjadi seperti harapanmu Yang kudapat hanyalah mencoba memahamimu sepenuh hati Menyayangimu tanpa harap Dan aku ingin menjadi lautan penyejuk hatimu Harapku... Kita selalu bersama hingga akhir hayat... Itu pintaku padaNYA Semoga hari-hari kita lalui dalam keberkahan Kala malam datang gantikan siang
Datangmu berdampingan dengan bulan Malam.... Kegaluan apa yang hadir dihatiku Kala semilir angin lirih menyapa Kucoba rasakan hadirmu Kala rasaku penuh dengan misteri yang datang tanpa kusadari Kasih.... Kau selalu dihatiku Bayangmu dalam pikiranku Berharap kau dalam dekapanku Kasih.... Betapa sulit menerkam hatimu Rasaku seperti mengajak bermain Laksana pantai menanti ombak Kasih.... Andai kumampu sibak jendela masa Setiap detik aku akan selalu mengingat wajahmu Setiap detik aku akan merenung kala teringat namamu Namun aku tak bisa Kini aku terus mencoba melupakanmu Dan sampai kapanpun kau selalu dihatiku Ku dapati hari tiada bermentari
oleh Diah L Wardani pada 10 Agustus 2011 jam 21:08
Bila ajal itu datang Tubuh terbaring tanpa daya Berpisah ruh dari jasad Sakit tiada terhingga Bila ajal itu datang Apa yang hendak kubawa? Amalanku biasa.. Sering pula perintaMU terlupa Terlalu banyak dosa Dalam sadar ataupun tidak Bila ajal itu datang oleh Diah L Wardani pada 03 Agustus 2011 jam 17:40
Dalam sujud panjangku Bergetar hati dalam panjatkan doa Gemuruh rupa, terduduk dalam sepi Kala hening menyapa subuh Dalam doaku tuk katakan maaf dan ampun walau detik selalu menunggu Manusia takkan bisa lari dari takdirnya Ya..., setiap manusia pasti akan mati Hartamu tak lagi berguna... Kuat dan gagahmu tak lagi berguna.. Cantik rupa takkan lagi berguna.. Ketika nyawamu hingga kerongkongan Semua takkan lagi berguna Adakah kau..aku lalai mengingatNYA Adakah kita tlah mempersiapkan bekal untuk jalan yang tiada akhir.. Kuatkanlah kakiku ya Rabb...untuk menggapai ridhoMU Kuatkanlah tanganku ya Rabb..untuk selalu bermunajat padaMU Sesungguhnya hanya kepadaMU ya ALLAH tempat kita kembali Kerinduan dari hati yang meradang Tadi malam aku berjalan-jalan bersama bintang Karena aku ingin bertemu denganNYA Dengan segenap hati dan jiwa Diam terpaku dalam hening malam Butiran air mata mengalir dari sudut mataku Sembab... Kurasakan kasih dan sayang dan rasa cinta dariMU Sekian lama aku baru menyadari Engkau menetapkan hatiku sekuat prahara Engkau membuka sabar seluas samudera Engkau selalu kucari diantara sepertiga malam Inilah selingkuh malamku Disini selalu kutitipkan hatiku dan rasaku Medio, 2 September 2011 oleh Diah L Wardani pada 02 September 2011 jam 9:27 |