sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
 
Suamiku...
Lihatlah sudah berapa panjang jalan yang kita tempuh
Sudah berapa banyak duri yang kita rasakan
Bentangan samudera kehidupan tak pernah surutkan langkah kita, walau terkadang badai menerjang 

Suamiku...
Jalinan kita bermula dari rasa atas nama sayang
Pertautan kita berasal dari angan
Cahaya bulan dan bintangpun ikut merasakan
Betapa aku sangat menyayangimu
Kasihmu cukup bagiku untuk kita bersama menghadapi terpaan ombak dan badai dalam kehidupan 

Suamiku...
Aku bukanlah kesempurnaan
Maafkan aku bila tak mampu pahami
Maafkan aku bila tak mampu menerima kerasnya hatimu
Dan maafkan aku bila tak bisa menjadi seperti harapanmu
Yang kudapat hanyalah mencoba memahamimu sepenuh hati
Menyayangimu tanpa harap
Dan aku ingin menjadi lautan penyejuk hatimu 

Harapku...
Kita selalu bersama hingga akhir hayat...
Itu pintaku padaNYA
Semoga hari-hari kita lalui dalam keberkahan


 
 
Ku dapati hari tiada bermentari
Senja telah jauh meninggalkan pagi
Seharusnya aku telah menjadi malam
Yang mampu berikan suasana tentram 

Biarlah malam kujadikan pagi
Lalu kuberi senyum terindah kala kubuka mata
Beri kuasa kasih tak terbeli
Tentram hati kunikmati hari... 

Terlalu banyak salah dan dosa tersingkap
Karena aku terlalu takut untuk terlelap
Bilakah umurku hanya sekejap
Layakkah khilaf didasar niat
Buaian belenggu nafsu tak mampu kulepas 
 
Cukupkan ibadahku ya Rabb...
Tuk gapai surga dengan segala ridho dan rakhmatMU
Pintaku hanya bahagia yang ingin kudekap
Padamu ya Rabb yang tak pernah silap
Betapa besar kasih dan sayangMU
Kala dalam sesatku kau ketuk pintu hatiku

 
oleh Diah L Wardani pada 10 Agustus 2011 jam 21:08

Bila ajal itu datang
Tubuh terbaring tanpa daya
Berpisah ruh dari jasad
Sakit tiada terhingga
Bila ajal itu datang
Apa yang hendak kubawa?
Amalanku biasa..
Sering pula perintaMU terlupa
Terlalu banyak dosa
Dalam sadar ataupun tidak
Bila ajal itu datang


 
oleh Diah L Wardani pada 03 Agustus 2011 jam 17:40

Dalam sujud panjangku
Bergetar hati dalam panjatkan doa
Gemuruh rupa, terduduk dalam sepi
Kala hening menyapa subuh
Dalam doaku tuk katakan maaf dan ampun walau detik selalu menunggu  

Manusia takkan bisa lari dari takdirnya
Ya..., setiap manusia pasti akan mati
Hartamu tak lagi berguna...
Kuat dan gagahmu tak lagi berguna..
Cantik rupa takkan lagi berguna..
Ketika nyawamu hingga kerongkongan
Semua takkan lagi berguna  

Adakah kau..aku lalai mengingatNYA
Adakah kita tlah mempersiapkan bekal untuk jalan yang tiada akhir..
Kuatkanlah kakiku ya Rabb...untuk menggapai ridhoMU
Kuatkanlah tanganku ya Rabb..untuk selalu bermunajat padaMU  

Sesungguhnya hanya kepadaMU ya ALLAH tempat kita kembali 


 

Kerinduan dari hati yang meradang
Tadi malam aku berjalan-jalan bersama bintang
Karena aku ingin bertemu denganNYA
Dengan segenap hati dan jiwa
Diam terpaku dalam hening malam
Butiran air mata mengalir dari sudut mataku
Sembab...
Kurasakan kasih dan sayang dan rasa cinta dariMU
Sekian lama aku baru menyadari
Engkau menetapkan hatiku sekuat prahara
Engkau membuka sabar seluas samudera
Engkau selalu kucari diantara sepertiga malam
Inilah selingkuh malamku
Disini selalu kutitipkan hatiku dan rasaku


Medio, 2 September 2011

oleh Diah L Wardani pada 02 September 2011 jam 9:27
Picture

sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,