sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
pada 04 April 2011 jam 23:51

Di penghujung senja,
kudatang atas  seruan perjamuan rindu
Ladang perdu tempat kita bertemu
mengurai rindu  menderu
mengeja aksara-aksara cinta

Merah senja hampir berlalu
Daun-daun mulai mengeluh
seiring pangkal asa yang merapuh

Kelam pun menjelang,
helai-helai sepi menghampiri
memenuhi ruang-ruang jiwa
menyesaki rongga-rongga dada
Purnama tanpa sinar lagi
mendampingi bintang-bintang yang sekarat
tapi cinta tak hilang
rindu tak sirna

namamu telah kutulis di dinding langit
Perjamuan rindu  berakhir pada puisi
lepas tak tergapai





Dewi Budi

 
pada 21 Maret 2011 jam 21:59

Aku tak membutuhkan izinmu untuk merasa kehilangan,

untuk memikirkanmu setiap saat

Seperti inilah kebebasan,bisa merasakan apa yg dihasratkan hati,

tanpa perlu pendapat orang lain



DB

 
17 Maret 2011

Ketika seluruh mata angin

Menuntutku untuk membenci

Air matakulah yang sanggup menjawab

Karena aku hanya punya kesanggupan

Untuk menyayangi bathinmu




DB

 
pada 13 Maret 2011 jam 6:12

Kumaknai isyarat alam
Tentang embun  menyapa pagi
Tentang hujan membuntuti mendung
Tentang jingganya senja  sore
Begitupun tentang ombak dan nelayan

Isyaratmu pun lebih kupahami
Kubukakan pintu ketika kau ingin bertandang
Kupersilakan kau bermain di tamanku
kala kulihat dahagamu akan bunga

Dan kini kuterjemahkan isyaratmu
Tak betah lagi di ruangku
Pintuku tak bersekat
Maka aku akan katakan
Selamat jalan........

Kurasai kepergianmu
dengan ikatan mawar di genggamanmu
yang kau petik dari tamanku
Tapi di sini aku masih bisa tersenyum
Edelweis masih di tanganku




DB

 
pada 01 Maret 2011 jam 19:48

Andai di ujung malam
kau mau menemuiku di bukit dejavu
kan kuminta kau menahan waktu
Agar tak merenggutmu
Hingga kau lihat titik asaku padamu

Andai mencintaimu adalah sebuah kesalahan
Biarkanlah aku terlena dalam kesalahan
Andai mencintaimu adalah sebuah dosa
Biarkanlah aku larut dalam dosa




Dewi Budi

 
pada 28 Februari 2011 jam 18:27

Aku tahu kau bukan pria terbaik

Tapi, bagi wanita sepertiku.

bunga yg tumbuh di ilalang.........

kupastikan, tak ada yg lebih baik darimu


Luka

9/17/2011

0 Comments

 
pada 26 Februari 2011 jam 20:33

Ingin kubalut lukamu

tapi mungkinkah ?

sementara sebagian sayapku patah......


 
pada 24 Februari 2011 jam 21:24

Hai sepi,
Aku datang lagi
mana pekat malam yang biasa bercengkerama bersama kita?

Maafkan aku pernah meninggalkanmu
demi angin surga yang berhembus sesaat
kukira akan membawaku ke surganya

Lihatlah sepi.
aku kembali membawa luka yang teramat dalam
entah akan tersembuhkan?
Semoga ini luka terakhir
Tapi, sanggupkah aku menarik semua angan-anganku
dan menguburkannya di dasar bumi?




DB

24022011

 
 20 Februari 2011

Sayang,
Drama ini belum berakhir
Kita masih dalam konfliks mendatar

baca kembali naskahmu,
Jangan gantung kisah ini
kita harus tuntaskan
demi episode berikutnya
dengan judul dan peran yang berbeda




DB

20022011

 
pada 04 Februari 2011 jam 18:07

Aku adalah wujud keiklasan
Ikhlas menemani penyair mencari inspirasi
ikhlas menemani jiwa-jiwa yang frustasi
Ikhlas menemani kemanapun kau pergi

Aku adalah wujud kepasrahan
Pasrah ketika kau bakar ragaku
Pasrah ketika kau hirup jiwaku
Menyemburkan asapku hingga
memenatkan sebuah ruang

Aku adalah wujud kepasrahan
pasrah ketika kau pasangkan aku
dengan secangkir kopi, segelas teh, atau sesloki wisky
Kalau boleh ku bicara

Biarkan aku menentukan pasanganku sendiri

karena aku "Bukan Siti Nurbaya"


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,