sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
Wahai Malam....
Kutitipkan kekasihku pada Engkau
Wakililah hadirku dengan bintang-bintang
dan terangnya rembulan
Katakan padanya
Di ujung senja aku menanti
Untuk kembali menghiasi lengkung pelangi
Dengan bunga-bunga rindu kita yang tak pernah berujung
 
DB
26102011

 
Wahai malam....
Senandungkanlah lirih rindu ini pada kekasihku
Sampaikanlah belaian tanganku mengusap rambutnya
Hadirkan aku dalam tidurnya
Biarkan kekasihku tertidur pulas
memelukku dalam mimpinya
Bisikan padanya, aku pun merindu.....

DB
23102011

KITA

10/21/2011

0 Comments

 
Aku


Kamu


Semoga


Menjadi 


KITA




DB
21102011

MALATI

10/21/2011

0 Comments

 
Malati nu kiwari ligar dina sajatining ati

Mapaesan taman rasa

Baris dipupusti

Kuring janji moal rek sulaya

DB
18102011

RASAKU

10/21/2011

0 Comments

 
Di atas seribu luka
Di dalam seribu nyeri
Masih ada yang dapat kuagungkan
Rasaku padamu

DB
14102011

 
Teramat indah melihat matamu di senja kemarin
Yang mengisyaratkan kerinduan dan besarnya kasih sayangmu padaku
Walau kau berada di ujung lelah,kau rangkul juga semua pedihku
Ingin kulipat semua dukaku dan menyimpannya di relung hati
Agar tak membebanimu.....
Tapi,
Maaf Andai pundakmu selalu basah dengan air mataku
Maaf andai tanganmu lelah menghapus air mataku
Maafkan aku, tak bisa sembunyikan kerapuhanku

Saat ini aku merindukanmu dengan air mataku........


DB
15102011

 
Kekasih,

Usah kau habiskan waktu untuk bercerita.Matamu telah menyampaikan lukamu  dengan halus,sebelum kepedihan itu  bercerita sendiri. Akupun tahu, kau merasakan apa yang kurasakan.Duduklah di sampingku Sayang........Kita nikmati kabut di bukit kerinduan ini,kita rasai kebekuan angin di puncak asa.Dan kita sama-sama mencari jawaban,mengapa cinta telah melemahkan? Tiap desirnya membuat kita kian rapuh dan galau? Lamunan selalu terhadang ribuan tangan , hasratpun selalu berubah menjadi air mata?

Kekasih,

Cinta kita tidak semu, lihatlah dinding malam telah memahat nama kita ! Awan putih t'lah lambangkan rasa kita!

Andai senja harus memisahkan mentari dan rembulan, dan kehilangan menjadi keharusan, itu adalah suratan.

Apa yang bisa kita lakukan terhadap takdir? walau kita pertaruhkan hati,perasan ,logika dan waktu.....itu tak akan mengubah apapun, cinta kita tetaplah identik dengan air mata.Seperti kau katakan kala senja itu,"Titik asa itu,kini telah terhapus oleh air mata kerinduanmu padaku." Kau tahu? Saat itu air matakupun......merinduimu.

Sayang,

Maafkan aku, tak bisa memberi jawaban ketika kau tanyakan,"Andai takdir tak menyatukan kita, masihkah kita bisa berbagi?", tapi kau tak menuntut jawabanku saat itu juga, karena ku yakin, kau pun sudah punya jawaban bukan? bukankah kau pernah katakan,"Manusiawi, bila kita ingin berbagi bahagia dan memiliki orang yang kita cintai?" Maka saat itu aku memilih diam.

Wahai belahan jiwa,

Mungkin cintaku tak dapat mengiringimu ke  gerbang kebahagiaan di bumi  ini, tapi bagiku mencintaimu dan memiliki bathinmu  lebih berarti daripada memiliki ragamu.Oh...Ya, tentu kau masih ingat tentang persahabatanku dengan kejora? Baru saja dia mengabarkan bahwa nirwana pun telah menuliskan nama kita, dan perahu Nabi Nuh telah dipersiapkan untuk menjemput kita.....menyatukan apa yang terpisahkan di kefanaan ini. Melangkahlah sayang........sekalipun luka tetap menganga, itu  adalah luka terindah kita.....Biarkan aku tak beranjak dari sini, karena aku tak punya alasan untuk meninggalkanmu..Aku memang merapuh kala kau pergi, tapi aku akan lebih merapuh lagi kalau kau datang membawa luka..........doaku ada di setiap langkahmu.


DB
30042011

 
Hujan kian memutih

Lamunanpun berhenti di bayangmu,Hai burung kecil

Menepilah, datanglah padaku

Biar kubalut sejenak patah sayapmu

Esok pagi,

Kembalilah pada suratan

bahwa burung-burung terbang ke arah utara




DB

21042011

 
     Serangkum senyum
      Hancurkan  kristal-kristal  rasa    
      Luluhkan  batu  -    batu  rindu
       Melebur  baurkan   debu  haru         
 
                Kupeluk  bayang-bayang
                Kuraih      kepingan hati
                Kusulam      angan-angan
                Kubingkai    dengan  air mata 
 
       Dalam  dekapan purnama
       Kuberjanji
       Takan   nodai  sinar gemintang
       Takan  torehkan  luka pada  rembulan
 
            Pasrahku   pada pekat malam
            Pasrahku   pada bisik angin
            Pasrahku bermuara di kalbumu       
 
          DB        07102011

 
Kehidupan senantiasa menyodorkan pilihan-pilihan.

Langkah-langkah yang diambil spontan maupun terencana,

merupakan manifestasi dari pilihan yang diambil.

RESIKO sejajar dengan peluang yang dimungkinkan untuk diraih.

Semakin besar harapan yang ingin dicapai,seperti hukum daya listrik.....

Ada hambatan yang hampir sama besar menyertai

Jadi bijaklah dalam mengambil keputusan

Kerahkan akal dan hati.........
..


pada 07 April 2011 jam 7:44


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,