Kehidupan senantiasa menyodorkan pilihan-pilihan.
Langkah-langkah yang diambil spontan maupun terencana,
merupakan manifestasi dari pilihan yang diambil.
RESIKO sejajar dengan peluang yang dimungkinkan untuk diraih.
Semakin besar harapan yang ingin dicapai,seperti hukum daya listrik.....
Ada hambatan yang hampir sama besar menyertai
Jadi bijaklah dalam mengambil keputusan
Kerahkan akal dan hati...........
pada 07 April 2011 jam 7:44
pada 04 April 2011 jam 23:51
Di penghujung senja,
kudatang atas seruan perjamuan rindu
Ladang perdu tempat kita bertemu
mengurai rindu menderu
mengeja aksara-aksara cinta
Merah senja hampir berlalu
Daun-daun mulai mengeluh
seiring pangkal asa yang merapuh
Kelam pun menjelang,
helai-helai sepi menghampiri
memenuhi ruang-ruang jiwa
menyesaki rongga-rongga dada
Purnama tanpa sinar lagi
mendampingi bintang-bintang yang sekarat
tapi cinta tak hilang
rindu tak sirna
namamu telah kutulis di dinding langit
Perjamuan rindu berakhir pada puisi
lepas tak tergapai
Dewi Budi
pada 21 Maret 2011 jam 21:59
Aku tak membutuhkan izinmu untuk merasa kehilangan,
untuk memikirkanmu setiap saat
Seperti inilah kebebasan,bisa merasakan apa yg dihasratkan hati,
tanpa perlu pendapat orang lain
DB
17 Maret 2011
Ketika seluruh mata angin
Menuntutku untuk membenci
Air matakulah yang sanggup menjawab
Karena aku hanya punya kesanggupan
Untuk menyayangi bathinmu
DB
pada 13 Maret 2011 jam 6:12
Kumaknai isyarat alam
Tentang embun menyapa pagi
Tentang hujan membuntuti mendung
Tentang jingganya senja sore
Begitupun tentang ombak dan nelayan
Isyaratmu pun lebih kupahami
Kubukakan pintu ketika kau ingin bertandang
Kupersilakan kau bermain di tamanku
kala kulihat dahagamu akan bunga
Dan kini kuterjemahkan isyaratmu
Tak betah lagi di ruangku
Pintuku tak bersekat
Maka aku akan katakan
Selamat jalan........
Kurasai kepergianmu
dengan ikatan mawar di genggamanmu
yang kau petik dari tamanku
Tapi di sini aku masih bisa tersenyum
Edelweis masih di tanganku
DB
pada 01 Maret 2011 jam 19:48
Andai di ujung malam
kau mau menemuiku di bukit dejavu
kan kuminta kau menahan waktu
Agar tak merenggutmu
Hingga kau lihat titik asaku padamu
Andai mencintaimu adalah sebuah kesalahan
Biarkanlah aku terlena dalam kesalahan
Andai mencintaimu adalah sebuah dosa
Biarkanlah aku larut dalam dosa
Dewi Budi
pada 28 Februari 2011 jam 18:27
Aku tahu kau bukan pria terbaik
Tapi, bagi wanita sepertiku.
bunga yg tumbuh di ilalang.........
kupastikan, tak ada yg lebih baik darimu
pada 26 Februari 2011 jam 20:33
Ingin kubalut lukamu
tapi mungkinkah ?
sementara sebagian sayapku patah......
pada 24 Februari 2011 jam 21:24
Hai sepi,
Aku datang lagi
mana pekat malam yang biasa bercengkerama bersama kita?
Maafkan aku pernah meninggalkanmu
demi angin surga yang berhembus sesaat
kukira akan membawaku ke surganya
Lihatlah sepi.
aku kembali membawa luka yang teramat dalam
entah akan tersembuhkan?
Semoga ini luka terakhir
Tapi, sanggupkah aku menarik semua angan-anganku
dan menguburkannya di dasar bumi?
DB
24022011
20 Februari 2011
Sayang,
Drama ini belum berakhir
Kita masih dalam konfliks mendatar
baca kembali naskahmu,
Jangan gantung kisah ini
kita harus tuntaskan
demi episode berikutnya
dengan judul dan peran yang berbeda
DB
20022011