--- Meraba raba hati..? Mencoba hati...? Menggoda hati..? Menguji hati...? Atau... Setulus hati...? Aku bertanya padamu, wahai jiwa... Bening Banyu Biru
--- Aku menyayangi hatimu, aku melayani jiwamu dan peneduh bagi sukmamu, dan aku melepas ragamu, menghempaskan semua yang kau genggam, hngga terangkat semua keindahan fanamu, dg keindahan hatimu dan sejuknya jiwamu, aku akan merendahkan hatiku, menancap hingga sampai dasar bumi, agar kau tahu aku hanyalah pelayan bagi jiwa dan melayani hati Bening Banyu Biru
*** Ketahuilah, ku takkan menggadaikan hati untuk tahta, juga takkan menggadaikan diri utk mahkota, apalg merendahkan diri utk singgasana, nerakapun akan aku injak, demi cintaku pada Yang Maha Hendak Bening Banyu Biru
*** Cerca aku semaumu, tuduhlah aku sesukamu dan katai aku sekehendak hatimu. Ketahuilah...tlah kukuasakan hidupku pd penguasaku, tlah kuhibahkan semua bhgiaku pada maya dan nyataku, semampuku, sebisaku. Kan kuselami semua lautan kepedihan dan penderitaanku. Demi ma'rifat suci mahkota abadi bersama waktu. Atas nama cinta , pahamilah aku, karna ragaku hanyalah pelayan jiwa Bening Banyu Biru
*** Apakah kau tahu yang kutahu, akankah kau mau mencari tahu..? Entahlah, aku juga tak tahu. Seandainya kau tahupun apakah mau tahu, akupun juga kembali tak tahu. Semoga saja kau cari tahu dari yang maha tahu, akan apa yang ku tahu, kau memahaminya dan mjd tahu, hingga tak lagi kita saling membisu Bening Banyu Biru
*** Atas nama cinta, jangan abaikan rasaku, atau kau tak akan tahan mendengar jerit malamku pada tiap tarikan nafasmu. Atas nama rindu, pahami rasaku yg terus mencemburu Bening Banyu Biru
*** Rinduku menyapa Masihkah bermakna Adakah terasa Meski sahaja Letih sudah Lelah juga Namun terus kucoba Bertahan dalam asa Bertahan dalam rasa Mengalir bagai air Berhembus bagai angin Hangat seperti cahaya Rinduku menyapa Masihkh kau cintaTetapkah kau rindu Akankh bermuara Atas nama cinta Harapku selalu ada Bening Banyu Biru
*** Lihatlah di alam jiwa, dalam keheningan membelai, agar kebeningan menyapa, mengalir seakan raga tak beranjak, nafas tak bergerak, jantung tak berdetak, agar rasa pantas kau lepas, dan mampu kau pahami dalam makna, wahai jiwa...pahami rasaku yang terus mencemburu dalam waktu... Bening Banyu Biru
*** Ijinkan aku menjadi sahabt hatimu, yang menyapamu kala fajar, siang, senja dan malam, mencoba menghijrahkan hati, smg lara lara mendera mengendap dan tiada lagi derai derai kesedihan Bening Banyu Biru
*** Maafkanlah andai karenaku pedang takdir melukaimu. Engkau merebah lelah ditikam sang waktu, lemah tak berdaya di peluk sendu, tak kuasa menahan letih yang mendekapmu, hingga kita selalu tertunda melepas rindu. Merayakan cinta di peraduan madu Bening Banyu Biru
|