sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
mencoba melukis 
di dinding yang putih
dengan warna yang pernah ada
tetap tak bisa

pernah menulis syair
di atas kertas sedikit kusam
dengan sisa tinta
tetap tak bisa

pernah berdiri di atas bukit
memanggilmu dengan lengkingan suara
diantara belukar penuh duri
masih saja tak bisa

kekasih, 
kaulah bayangan
senyummu tergambar
tak terhapus dari ruang rindu

halus wajahmu seperti awan
kerling matamu penuh pesona
lenggang langkahmu memuja mata
kaupun tetap menjadi bayangan
selalu mengganggu di detik waktu

Bdg,23.36
KY
 
detik ini,
ku ingin menyentuh hati
ditempat yang tak mungkin kau rasa
dalam diam dan kelu

jam dinding berdetak
hati luka mulai termakna
di sunyi malam yang biasa kulewati
dalam dingin dan haru

hamba yang rindu,
tersungkur di hamparan sajadah
penuh haru
dalam dekapan ayat cintaMU 

Bdg,24.50
YTM
Abah Kuring Tea
 
SALKOPIT [ Salam Kopi Pahit ]

kaki indahmu kau tancapkan diatas ubun pertiwi
sabar bu
tangan halus menari melukis buana senja
tenang bu
kau kukagumi bukan karena sebab


sebab penduduk negeri ini semakin bodoh untuk tidak duduk di atas meja yang penuh laci kebusukan dan kepalsuan

sebab para bedebah semakin tersuburkan dengan segala kesempurnaan godaan yang membius nafsu murka durjana

sebab penderma sengaja menjual ayat kebenaran untuk menumpuk kepalsuan di depan kelopak mata kemunafikan

sebab alam menangis merindukan sentuhan kasih ibu yang dengan peluhnya mengasuh dan menjaga keindahannya


ah alasan saja bagi pencuri ayam


menulis saja dalam bayang, nanti kubaca lewat mimpi
lukis di atas kanvas pedihmu, besok lusa kau kuberi pigura
tak perlu kau beri lagi gula merah untuk ibu pertiwi esok hari
sebab ibu sudah menitip SALAM KOPI PAHIT..
.



Abah Kuring Tea
Bdg,10.10

sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,