mencoba melukis
di dinding yang putih
dengan warna yang pernah ada
tetap tak bisa
pernah menulis syair
di atas kertas sedikit kusam
dengan sisa tinta
tetap tak bisa
pernah berdiri di atas bukit
memanggilmu dengan lengkingan suara
diantara belukar penuh duri
masih saja tak bisa
kekasih,
kaulah bayangan
senyummu tergambar
tak terhapus dari ruang rindu
halus wajahmu seperti awan
kerling matamu penuh pesona
lenggang langkahmu memuja mata
kaupun tetap menjadi bayangan
selalu mengganggu di detik waktu
Bdg,23.36
KY
di dinding yang putih
dengan warna yang pernah ada
tetap tak bisa
pernah menulis syair
di atas kertas sedikit kusam
dengan sisa tinta
tetap tak bisa
pernah berdiri di atas bukit
memanggilmu dengan lengkingan suara
diantara belukar penuh duri
masih saja tak bisa
kekasih,
kaulah bayangan
senyummu tergambar
tak terhapus dari ruang rindu
halus wajahmu seperti awan
kerling matamu penuh pesona
lenggang langkahmu memuja mata
kaupun tetap menjadi bayangan
selalu mengganggu di detik waktu
Bdg,23.36
KY