sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
oleh Ummu Hanifah

Di belantara syair cinta
tak kutemukan disana serpihan cinta
karena hati kita selalu menyatu
dalam jambangan keramik nan ayu

Di belantara syair cinta
bunga mekar sangat indahnya
diantara rimbuanan semak perdu
tak nampak layu
 
Penghujung Malam

Ummu Hanifah


Dalam sujud tangis dikeheningan malam

kupanjatkan seribu do'a

dari ratapan jiwa

yang haus pada penawar dahaga.

Kau yang pertama menyentuh hatiku

dan menjajahnya

akankah aku binasa

karena mendamba?.

 
Ada getar di dalamnya


Ku tuliskan getar asmara
dalam setiap catatan hidup
yang memberikan pencerahan dan kedamaian
Yang berhimpun dalam cinta yang agung
 
Cinta adalah hiasan yang tak pernah kotor
apalagi miring dan rusak
yang menggelora dalam setiap desah hidup
Kasih sayang yang tak pernah pudar  
Do'a yang senantiasa kau panjatkan
Ibarat bunga yang sedang mekar
harumnya tak pernah hilang
indahnya tak pernah sirna  





Ummu Hanifah

 
Dan, kecantikkan itu sirna
 
 Oleh Ummu Hanifah ·



Di mataku kau tak pernah berubah.

Masih kau yang dulu

yang selalu jujur dalam setiap langkah

Yang mengangkatku pada kedudukan para ratu.

 

Begitu tinggi aku memandangmu,suamiku

sosok yang penuh tanggung jawab

yang tak sedikitpun kehilangan pesona

di mataku

Kini, tubuhku tak seperti dulu

Dan kecantikan mulai sirna

karena dimakan usia

Tapi waktu membuktikan

cintamu tak pernah berubahdari waktu kewaktu




Ummu Hanifah20 September 2011

 
Kenapa cinta tiba-tiba hadir?
kenapa dalam hati ia tumbuh?
aku tak bisa memutuskan, tak pula bisa menghalaunya
cinta itu anugerah, rahasia Allah yang unik, 
yang tak selalu bisa di jelaskan

Ketika mereka bilang, mustahil !
mungkin saja semua ada benarnya
Bukankah kemustahilan ada pada Nya?
Pada Allah sang penguasa?

Selama tiga puluh enam tahun, 
telah ku sandarkan harapan, bersama, merajut cinta, 
untuk menjadi tua bersamamu
selama itu, jawaban do'a pada Mu,
telah kita nikmati, bersama.

Perjalanan panjang yang kulalui bersamamu
adalah bagian sejarah yang sangat indah
yang membuat semua orang iri melihatnya.

Tapi ketika seseorang hadir dalam hatiku,
mengusik mimpi yang kata orang semu
aku tak mampu menghalaunya
aku menikmatinya.

Tapi Cintaku. aku takkan berpaling dari hatimu,
engkau tetap milikku.
meski betapa sulit rasanya, menghalau cinta semu.


Ummu Hanifah
15 September 2011


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,