sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
Alhamdulillahirobbilaalamiiien..

Bari lumantung dina waktu sariak layung
Kadenge tongeret bangun ngengkreng
dina tangkal kanyere

Rupa-rupa manuk leutik recet pating arajleng
tina regang ka regang
keur neangan tempat ngampih
atawa keur mileuleuyankeun giwangkara
nu rek ngareureuhkeun maneh

Tah harita kuring inget
kanu ngusik malikkeun sakumna mahluk dialam dunya
dibarengan ku puji kedaling ati

ALHAMDULILLAHIROBBILALLAMIIENN.....

Ummu Hanifah
15 Oktober 2011
 
Alangkah sepinya malam
disaat mata akan terpejam
Kau tak ada disisiku
karena asyik dengan facebook kan.

Malam ini terasa panjang
Hatiku gelisah tak menemukan ketenangan
Jari jemariku terasa dingin dan kaku 
aku rindu cumbu rayu mu


Ummu Hanifah
 
Jarum jam terasa begitu lama berputar
Detik-detik berjalan terasa begitu berat
Matahari, mengapa lambat berputar?
Mengapa hari terasa sangat panjang?

Wajah lembutmu membayang
menyertai gerimis yang turun perlahan 
Dalam daun-daun yang basah, 
diriku resah

Gerimis tipis turun perlahan
Kenapa hatiku tak mau diajak tenang?
Ingin rasanya aku terbang
menggapai angan mencapai awan

Matahariku
apa kau tahu, aku menunggumu?



Ummu Hanifah

8 Oktober 2011
 
Wahai yang ku damba
apa kau melihat tubuh ku yang mulai kurus
hingga terlihat tulang didalamnya
dan hati yang selalu berdebar, kencang

Dalam hati itu, seolah ada luka, bernanah
akibat menahan cinta, 
sedang kedua mataku, terus saja menangis
lantaran rindu, Padamu

Ah.......!

aku tak mau gila karena mencintai mu.




Ummu Hanifah

7 Oktober 2011

 
Wahai angin senja,

Tidakkah kau lihat diriku merana karena rindu padanya

Berikanlah padaku tiupan angin yang merata

Berilah desah angin kepadanya

dan katakan semuanya

Tahukah dia apa yang tersembunyi dalam hatiku?


Ummu Hanifah
6 Oktober 2011


 
apa kau lihat, anakmu lapar,akan kasih sayangmu?
Apa kau lihat mereka kehausan,menunggu belaian kasih mu?
Tidakkah kau dengar,ia merindukan perhatian dan usapan yang tulus darimu?
Mengapa kau tega meninggalkan anakmu?

Berhentilah melangkah!
Tengoklah wajahnya yang kuyuh!
Mereka tetap anakmu!
Darah dagingmu!

Apakah karena perceraian kau abaikan hak anakmu?
bukankah perceraian bukan karena kesalahannya?

Kemana kau akan pergi tinggalkan mereka?

Ummu Hanifah
4 oktober 2011

 
Tuhan, 

aku percaya Engkau ada, 

jadi berpalinglah sejenak padaku!

Aku rindu.



Ummu Hanifah

sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,