resah, keringat membanjir basah
bulan
menghilang tak ada lagi yang ditawarkan
angin
mati berhenti menyejukkan hati
gelap
pengap menahan nafas sampai tergagap
waktu
berlalu sendu dalam rindu akan Mu
pagi
kembali lagi telanjang tak ada satupun dapat kututupi
matahari
biaskan harapan dalam rentang masa penantian
Feriyanto Arief
jogja, 19102010