dengan sesekali kelebat bulan sabit malu-malu
rasanya sekian waktu tertempuh smakin mencekik
dengan rindu dari raut muka rimbamu
kantuk dan pegal mulai berasa akrab
saat malam mulai meninggi angkuh
dan masih saja kelok tak ada habis dengan gelap kian melembab
dingin, menyatu luruh
rehat sejenak tuk mengatur tekad dan nafas
berperapian harapan-harapan yang kita nyalakan
jalan tak akan selalu mulus !
masihkah kita akan dalam satu dengus tanpa saling tinggalkan ?
kau, aku terdiam beriring gemertak nyala perapian
dengan benakku dan benakmu menyatu menyerahkan kepada waktu
FA
02092011