sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,
 
Kepada A, Catatan dari sebuah warung


Mata tajam. Cahya gempita hamburkan bilik kalbu.

Adakah mentari memanggang bayang-bayang lelaki?

Dari kilat jangat putih menjalar berahi

di antara rambutmu mengibas waktu. Beku

dan jatuh sibak misteri. Iseng pun terpantul

dalam jerat rindu datang memukul-mukul

Ketika anganku menggapai matamu

Dalam. Kembara hari ke hari

merangkul dendam lelaki

dari dada penuh aroma. Di mana jalanku?

Buta. Kelam waktu di mana-mana

mencari kata entah untuk siapa ...

Kaukah perempuan rindu itu

yang berkaca dalam prisma kata: Memancar ke hati

dan meluncur ke dalam jiwa?

Akulah lelaki yang dipermainkan sepi

setelah menatapmu. Sungguh, perempuanku!

Tak ada kalimat lagi secerah tatapan mata

tanpa goda

hanya penuh makna

Barangkali malam ini lahir. Seribu mimpi

pun segera beranjak. Aku merengkuh rindu itu

di antara matamu

Semuanya jadi hampa: Ketika kau tak lagi di sini!



Johor Bahru - April 1999 




Leave a Reply.


sajak, sastra, puisi, poetry, poem, writing, menulis, cerpen, novel, diksi,